Jumat, 21 September 2012

STANDARISASI DOMBA GARUT


Upaya untuk memaksimumkan potensi domba garut sebagai domba tangkas, telah diawali dengan menginventarisasi berbagai sifat kualitatif dan kuantitatif yang dimiliki domba garut, sebagai bahan dasar dalam melakukan standarisasi mutu bibit domba garut di Jawa Barat. Karena bahan yang akan dijadikan komoditas dalam era global tidak mungkin dapat terwujud tanpa memiliki standard baku.
Mengacu pada penelitian Herriyadi dkk. (2003) telah dibuat sertifikasi mutu bibit Domba Garut yang mengacu pada kondisi faktual domba garut yang ada di Jawa Barat, khususnya standarisasi mengenai sifat-sifat kualitatif dan kuantitatif. Disamping itu diseratakan pula beberapa hasil penelitian yang dilakukan menyangkut berbagai aspek produksi pada domba garut jantan dan betina, untuk melengkapi aspek-aspek zooteknik dan standarisasi domba garut. Hasil sertifikasi mutu domba garut tersebut adalah sebagai berikut:

1.     Kriterian inklusi untuk domba garut haruslah memiliki ciri khas kombinasi antara ekor yang  
        berbentuk sigitiga terbalik (ngabuntut beurit) dengan kuping yang rumpung atau ngadaun hiris.

2.    Standarisasi sifat-sifat kuantitatif mutu domba garut adalah :
  • Bobot badan domba garut jantan dewasa minimum  57,46 kg
  • Bobot badan domba garut betina dewasa minimum  36,89 kg
  • Panjang badan domba garut jantan dewasa minimum  63,41 cm
  • Panjang badan domba garut betina dewasa minimum  56,37 cm
  • Lingkar dada domba garut jantan dewasa minimum  88,73 cm
  • Lingkar dada domba garut betina dewasa minimum  77,41 cm
  • Tinggi pundak domba garut jantan dewasa minimum  74,34 cm
  • Tinggi pundak domba garut betina dewasa minimum  65,61 cm
  • Lebar dada domba garut jantan dewasa minimum  22,08 cm
  • Lebar dada domba garut betina dewasa minimum  16,04 cm
3.   Sifat-sifat kualitatif domba garut adalah sebagai berikut :

      a.  Karakteristik warna bulu dominan domba garut jantan adalah kombinasi warna hitam-putih,
           yaitu   sebesar 86%.
      b.  Karakteristik warna bulu dominan domba garut betina adalah kombinasi warna hitam-putih,
           yaitu sebesar 75%
      c.  Motif bulu dominan pada domba garut jantan adalah hitam (19,83%) dan belang sapi (14,88%).
      d.  Motif bulu dominan pada domba garut betina adalah hitam (20,55%) dan belang sapi (14,26%).
      e.  Bentuk dasar tanduk dominan pada domba garut jantan adalah Gayor (51,65%),
           Ngabendo (17,36%), dan Leang (16,53%).

4.   Aspek-aspek produksi domba garut.

      a.  Berat lahir domba garut
           - Berat lahir jantan tunggal   : 2,62 - 3,42 kg
           - Berat lahir jantan Twin    : 2,48 - 2,96  kg
           - Berat lahir jantan triplet   :  2,12 - 2,41  kg
           - Berat lahir jantan kwartet :  1,84 - 2,13  kg
      b.  Berat sapih :  10 -13 kg
      c.  Waktu sapih  : 3 - 4 Bulan
      d.  Pertambahan bobot badan harian/ADG : 60 - 120 Gram
      e.  Produksi Economis : 6 - 7 tahun
      f.  Dewasa tubuh : 18 Bulan

5.   Aspek-aspek Reproduksi domba garut jantan

      a. Dewasa kelamin :  6 - 8 Bulan
      b. Dewasa Tubuh   :  18 - 24 bulan
      c. Umur produktif  :  6 - 8 bulan
      d. Kwalitas semen :
          -Kossistensi; kental
          -Warna ;krem
          -Bau khas;anyir
          -gerakan masa; +++
      e.  Libido; tinggi
      f.  Masa kawin; tidak mengenal musim
      g. Besar testis (panjang, lingkar dan volume testis); p.m.

sumber : Hasil penelitian Universitas Pendidikan Indonesia

Tidak ada komentar: